Sabtu, 06 Oktober 2012

Dasar Pemikiran

Selamat Datang dan Terima Kasih atas kunjungannya di Blog ini.
Salam sejahtera dan sukses selalu bagi Anda semua!

Sebelumnya perkenalkan, saya Sam A. Paryono, SE.

Profesi saya saat ini sebagai Financial Planner di AIA Financial dengan posisi "Agency Manager" dan "Senior Zakat Advisor" di Rumah Zakat, selain itu saya juga sebagai seorang Trader Mandiri di bidang Foreign Exchange (FOREX) dengan beberapa klien untuk Manage Account.
Suatu saat saya mendapatkan telpon dari seorang sahabat untuk merencanakan pendidikan buat anaknya, seketika itu juga saya datang dan mulai mendesain program pendidikan tersebut dengan menggali data terlebih dahulu mulai dari berapa usia anak, orang tua, rencana pendidikan sampai jenjang tertinggi dimana dengan biaya pendidikan saat ini berapa, inflasi saat ini berapa. Hingga akhirnya setelah melakukan kalkulasi ketemu biaya pendidikan masa akan datang sekitar sekian ratus juta. Berarti saat ini hingga 7 tahun kedepan harus menabung sekian puluh juta per tahunnya.

Anda tahu apa reaksi sahabat saya tersebut???
Begitu kecewa dan putus harapan.
 "Saya tidak menyangka, ternyata profesi Financial Planner yang kamu sandang hanya untuk orang-orang kaya!", ungkap sahabatku.
"Maksudnya?", sanggahku.
"Harapan saya untuk bisa memberikan pendidikan terbaik buat anak saya akan sulit tercapai jika saat ini saya mesti nabung 20juta per tahun. Saya pikir dengan nitip uang 5 juta saat ini uang saya bisa berkembang lebih baik dari pada saya depositokan ke bank", jawab sahabatku.
"Memang betul, hasil investasi di AIA Financial jauh lebih baik daripada deposito bank. Tetapi jika yang diinginkan perencanaan yang ideal sesuai harapan di masa mendatang adalah sesuai perhitungan. Kalau disesuaikan dengan budget yang ada tentunya hasilnya sebanding dengan dana yang diinvestasikan. Tetapi prinsip di AIA Financial dan umumnya di lembaga asuransi yang lain masa menabung minimal 5 -10 tahun. Jika Anda siap akan saya bantu, bagaimana?", sambil kutatap matanya. Wajah kekecewaannya dapat saya rasakan begitu mendalam.
"Kamu akan benar-benar menjadi konsultan atau Financial Planner jika kamu bisa membantu orang-orang seperti saya. Memberikan solusi bagaimana cara mengembangkan dana atau solusi lain yang sekiranya orang bisa dengan cepat meningkatkan asetnya sehingga mereka bisa mencapai financial freedom seperti yang banyak dijanjikan oleh para agen asuransi.", ini adalah tantangan yang begitu menampar.
Bukannya saya tidak bisa menjawab perkataan temanku tersebut, tetapi terus terang saya orangnya tidak suka berdebat. Selain itu juga percuma jika saya paksa untuk terus mengikuti program ini, karena uang yang Dia miliki saat ini ya cuman simpanannya 5 juta dan untuk kesehariannya tidak menentu.

Saya diam tidak menanggapi, tetapi saya mulai berpikir.
"Betul juga apa yang dikatakan sahabatku tersebut, KONSULTAN yang mestinya Kongkonane OraNg yang keSULiTAN dalam hal financial mestinya membantu orang-orang seperti ini bukannya hanya membantu orang-orang yang notabene sudah mapan untuk menjadi semakin mapan.
Bukannya kehidupan mereka dasarnya sudah baik dan memiliki uang lebih untuk dibelikan polis asuransi yang akan semakin membuat kehidupannya tambah lebih baik lagi.
Bagaimana dengan mereka yang hidupnya pas-pasan? Pas pengen beli ini, pas pengen beli itu uangnya pas tidak ada?"

Lalu bagaimana dan apa yang mesti saya lakukan - mustahil rasanya!
Apa mesti saya mengajukan kepada pemerintah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu untuk diberikan asuransi? Coba kalau berani, he he he....
Sehingga masyarakat kurang mampu mendapat fasilitas kesehatan gratis dengan pelayanan yang memadai.
Supaya masyarakat kurang mampu mendapatkan hak pendidikan yang merata untuk mengenyam pendidikan  tinggi.

Saya mulai berpikir kebelakang apa saja kejadian dalam hidupku yang mungkin bisa saya ambil hikmah dalam kejadian ini.

  • Saya pernah menjadi ketua koperasi karyawan di PT Panverta Cakrakencana, Pandaan-Pasuruan. Pengalaman saya tidak cocok untuk saya terapkan dalam kasus ini - kasih tanda silang X.
  • Saya pernah menjadi marketing Kartu Kredit BNI. Tidak mungkin saya suruh sahabatku untuk berhutang pada bank untuk mengikuti program ini - kasih tanda silang X..
  • Saya pernah menjadi Trader Index dan Forex di Money Mall, sepertinya ini cara yang memungkinkan, tentunya dengan syarat dan ketentuan khusus - saya kasih tanda centang V.
  • Saya pernah menjadi konsultan lembaga ZIS (zakat infaq shodaqoh), pengalaman disini juga memungkinkan untuk memboster rezeki agar naik berlipat seperti yang dijanjikan Allah jika kita bersedekah 1 akan diganti 10 kali lipatnya.
  • Saya pernah menjadi staf PPIC (Plann Production & Inventory Control) di PT Panverta Cakrakencana, ini akan sangat bermanfaat untuk mendesain / merencanakan program yang diinginkan oleh calon klien saya nanti.
  • Saya pernah menjadi seorang Administrasi, mungkin ini juga salah satu signal yang bisa melengkapi profesi saya saat ini sebagai financial planner, yakni financial management.
  • Saat ini sebagai FINANCIAL COUNSELLOR atau FINANCIAL PLANNER di AIA Financial.
Saya yakin apa yang sudah saya alami di masa lampau tidak terjadi begitu saja, semua itu pasti sudah Allah rencanakan untuk bisa diambil hikmahnya. Tanpa saya sadari juga dimana saat ini saya menjalani tiga profesi sekaligus, yakni; Financial Planner, Trader dan Zakat Advisor. Saya yakin insya Allah ini adalah jalan yang sudah Allah berikan kepada saya. Tinggal bagaimana saya mengolah dan memanagenya.

Atas dasar itulah, maka saya ambil hal-hal yang berhubungan dengan Financial  dengan dukungan pengalaman dibidang perencanaan dan administrasi, yakni;
1. Trader FOREX
2. Konsultan ZIS
3. INSURANCE

Kedua pengalaman tersebut jika saya gabungkan dengan profesi saat ini insya Allah akan menjadi segitiga emas yang akan mampu mewujudkan Financial FREEDOM dengan cara yang EXTREME. 

Karena itulah metode yang saya paparkan ini saya sebut sebagai FINANCIAL EXTREME - Cara Extreme Menuju Financial Freedom.
 
Bagaimana Penerapannya ?
  1. Untuk memancing rezeki atau memboster percepatan rejeki manfaatkan ZIS. Kenapa mesti ZIS, silakan pelajari di menu ZIS.
  2. FOREX sebagai mesin pencetak uang. Kenapa FOREX dan bagaimana cara kerjanya, silakan pelajari di menu forex.
  3. MemPROTECT diri dan keluarga serta asset yang sudah dimiliki dengan uang yang sudah didapat dari FOREX yang tentunya sudah dikurangi untuk ZIS supaya lebih berkah dan manfaat

Untuk mempelajari dan menerapkan metode Financial Extreme ini mesti berurutan, yaitu:
  1. Terapkan pengamalan ZIS paling tidak 5-10 % dari dana yang dipersiapkan untuk dikembangkan, semakin besar semakin mantap.
  2. Sisa dana yang dipersiapkan untuk dikembangkan setelah dikurangi ZIS digunakan modal untuk Trading Forex.
  3. Hasil dari trading Forex, sisihkan 5-10% lagi untuk ZIS, sisanya untuk beli Insurance, dengan berjalannya waktu dan semakin besar hasil yang bisa diperoleh dari Trading Forex, maka kita bisa diversifikasi investasi diluar insurance, seperti emas, properti, deposito, saham dll.
PENASARAN dan tidak sabar lagi bagaimana metode ini bekerja?
Sabar.......
Pelajari dulu step by stepnya !!!!
  • Why ZIS ?
  • Why FOREX ?
  • Why INSURANCE ?
Salam Financial Freedom.
Sam A. Paryono, SE





0 komentar:

Posting Komentar